kembang api

bintang jatuh

Rabu, 09 Februari 2011

sistem pencernaan lagii

Sistem Pencernaan Manusia


Organ pencernaan dan fungsinya. Sistem pencernaan atau digestive system merupakan sistem tubuh yang tersusun atas organ pencernaan dan proses kerja yang terjadi di dalamnya.


Organ Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Sistem tersebut berperan dalam memecah makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi molekul fungsional dalam metabolisme. Secara umum, kebutuhan sel termasuk sel manusia untuk aktivitas kehidupannya ada empat macam, yaitu asam amino, lipid, asam nukleat, dan karbohidrat.

Sebagai suatu sistem, pencernaan tentunya terdiri dari berbagai macam organ dan kerjanya. Adapun organ yang berperan dalam pencernaan sekaligus proses yang terjadi di dalamnya adalah sebagai berikut.

1. Mulut

Mulut adalah organ pertama kali makanan memasuki tubuh. Di mulut, makanan mengalami dua macam proses pencernaan, yaitu pencernaan mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi melalui pengunyahan. Pengunyahan menyebabkan partikel makanan yang berukuran besar menjadi lebih kecil. Selain itu, proses pencernaan secara kimiawi juga terjadi karena adanya air ludah uyang mengandung enzim ptialin. Enzim ptialin berfungsi memecah poli-karbohidrat menjadi monosakarida seperti glukosa. Hal itulah yang menyebabkan kalau kita mengunyah makanan dalam waktu yang lama akan terasa manis.

Kerja mekanik dari mulut dilakukan oleh gigi. Gigi pada manusia memiliki struktur keras dengan bagian terluar berupa lapisan email. Gigi mampu digunakan untuk menghancurkan partikel makanan.

Gigi pada manusia terdiri dari empat macam, yaitu Incisivum (seri), Canine (taring), Premolare (geraham depan), dan Molare (geraham belakang). Susunan gigi pada orang dewasa adalah 3M-2P-1C-2I | 2I-1C-2P-3M. Gigi pada manusia mengalami pergantian sekali seumur hidup. Pada saat masih balita, gigi yang tumbuh adalah gigi susu, kemudian secara perlahan akan digantikan oleh gigi permanen.

Ludah atau air liur dihasilkan oleh kelenjar ludah yang terletak di dekat rongga mulut. Ada tiga macam penghasil ludah (saliva), yaitu kelenjar parotid, kelenjar submandibularis, dan kelenjar sublingualis. Kelenjar sublingualis terletak di bawah lidah. Kelenjar submandibularis terletak di bawah tulang mandibula. Ludah selain mengandung enzim, memiliki fungsi lain sebagai pelicin makanan.

Lidah merupakan otot yang berfungsi dalam proses pengaturan makanan di dalam mulut, membantu berbicara, dan membantu proses pemasukan makanan ke dalam kerongkongan. Lidah memiliki berbagai macam papila, yaitu suatu struktur yang dapat menanggapi rangsang berupa rasa. Lidah secara garis besar peka terhadap empat rasa, yaitu manis (bagian depan), asam, asin, dan pahit pada pangkal lidah.

Dari mulut, makanan sudah berubah menjadi bolus. Bolus selanjutnya akan masuk ke dalam kerongkongan dengan dorongan dari lidah dan pelumasan dari saliva. kerongkongan selanjutnya memiliki mekanisme tak sadar dalam proses penelanan makanan (involunter).

2. Faring dan Esofagus

Faring merupakan bagian yang memisahkan antara sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Setelah melewati faring, makanan akan masuk ke esofagus. Esofagus merupakan organ pencernaan yang bekerja secara involunter. Makanan akan digerakkan dari faring menuju lambung. Proses yang terjadi adalah gerakan kontraksi otot polos yang periodik, berkontraksi dan berelaksasi. Makanan dari esofagus akan sampai ke lambung.

3. Lambung

Lambung merupakan organ yang berfungsi untuk menampung bolus yang dibawa dari esofagus. Lambung memiliki lekukan pada kedua sisinya. Lekukan kecil lambung dinamakan dengan curvature minor, sedangkan lekukan besar dinamakan dengan curvature minor.

Lambung terdiri dari tiga bagian, yaitu kardia, fundus, dan pilorus.

a. Kardia – bagian yang dekat dengan esofagus.

Kardia memiliki otot sfinkter kardia, yang berfungsi membuka dan menutup ketika makanan masuk ke lambung.

b. Fundus – badan lambung

Fundus merupakan bagian utama lambung. Dalam keadaan kosong, terlihat lipatan-lipatan dari otot dinding lambung yang dikenal dengan nama ruggae. Di bagian badan lambung, getah lambung disekresi oleh sel-sel yang ada pada dinding lambung. Getah lambung mengandung pepsin dan asam lambung. Pepsin berfungsi untuk memecah protein manjadi polipeptida kecil. Asam lambung sebagian besar adalah asam klorida (HCl). Dalam Campbell dkk. (2004), getah lambung tersebut memiliki pH sekitar 2, sehingga mampu menguraikan besi serta membunuh hampir sebagian besar bakteri yang masuk bersama makanan.

c. Pilorus – bagian dekat dengan duodenum

Pilorus juga memiliki otot sfinkter, dengan nama sfinkter pilorus. Otot tersebut berfungsi mengatur keluarnya makanan dari lambung menuju ke usus halus (duodenum).

4. Usus halus dan pankreas

Usus halus merupakan tempat terjadinya pencernaan secara kimiawi dan penyerapan zat-zat hasil pencernaan. Semua bahan makanan yang berasal dari lambung akan dicerna oleh enzim yang dihasilkan dari pankreas. Enzim-enzim tersebut merupakan enzim hidrolitik. Dinding usus halus memiliki penonjolan-penonjolan yang dinamakan dengan vili. Fungsi dari vili adalah memperluas permukaan penyerapan dari usus halus.

Dalam Campbell dkk. (2004), bahan-bahan makanan dan enzim yang mencerna di usus adalah sebagai berikut:

a. Karbohidrat

Karbohidrat sebagian sudah mengalami pencernaan di mulut dan oleh asam lambung. Pati akan dihidrolisis oleh amilase menjadi berbagai macam gula, seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Enzim sukrase berperan dalam menghidrolisis sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa (Cambpell dkk.: 2004).

b. Protein

Protein akan dicernakan oleh usus halus menjadi asam-asam amino. Enzim yang berperan adalah kelompok enzim protease.

c. Lipid (lemak)

Lipid merupakan bahan makanan yang dapat dijadikan sebagai sumber energi. Lipid atau lemak dicerna oleh aktivitas kelompok enzim lipase. Organ hati membentu proses pencernaan lipid dengan mengeluarkan empedu. Fungsi empedu adalah mengubah lemak menajdi lemak teremulsi, sehingga enzim-enzim akan mampu mencerna lemak.

d. Asam nukleat

Asam nukleat merupakan salah satu senyawa sumber bahan makanan. Asam nukleat yang masuk akan dicerna oleh enzim nuklease. Asam nukleat tersebut dipecah tentunya untuk memenuhi kebutuhan akan pembentukan DNA dan RNA. Setelah diserap, asam nukleat yang berbentuk posfat, basa nitrogen, dan gula ribosa akan disintesis menjadi bahan baku penyusunan DNA.

5. Usus Besar (Colon)

Usus besar tersusun atas usus besar ascending (naik), usus besar rata, dan usus besar descending (menurun). Usus besar memiliki ukuran diameter yang lebih besar dibandingkan dengan usus halus.

Usus besar berfungsi dalam proses penyerapan air dan zat-zat berguna yang tersisa dari penyerapan usus halus. Di usus halus, terdapat bakteri flora normal. Salah satu contohnya adalah Escherichia coli, bakteri gram negatif berbentuk batang. Bakteri tersebut sering keluar bersama dengan feses.

6. Rektum dan Anus

Rektum berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses yang terbentuk. Anus merupakan organ tempat keluarnya feses dari tubuh

sistem pencernaan.


sistem-pencernaan -

sistem pencernaan


SISTEM PENCERNAAN -